Menguji Integritas dan Visi: Puncak Pendidikan Demokrasi di SMP Negeri 1 Bantarsari

Bantarsari, 28 Oktober 2025 – SMP Negeri 1 Bantarsari sukses menggelar rangkaian kegiatan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS masa bakti 2025/2026, menjadi praktik nyata dan berharga dalam menanamkan nilai-nilai demokrasi di kalangan siswa. Proses pemilihan ini diikuti oleh seluruh warga sekolah dan melibatkan empat pasangan calon (paslon) terbaik.

Hari Pertama: Kampanye dan Adu Gagasan (Senin, 27 Oktober 2025)

Sehari sebelum pemungutan suara, keempat paslon Ketua dan Wakil Ketua OSIS diberi kesempatan terakhir untuk meyakinkan para pemilih melalui sesi kampanye terbuka. Kegiatan yang dilaksanakan di lapangan sekolah ini berlangsung meriah dan penuh semangat.

Setiap paslon secara bergantian menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan seluruh siswa dan dewan guru. Visi yang ditawarkan beragam, mencerminkan aspirasi dan tantangan yang dihadapi sekolah, seperti:

  1. Inovasi Program: Usulan untuk mengadakan kegiatan ekstrakurikuler baru dan mengembangkan potensi bakat siswa.
  2. Lingkungan Sekolah: Janji untuk meningkatkan kebersihan, kerapian, dan menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman.
  3. Integritas & Karakter: Komitmen untuk memperkuat kedisiplinan dan nilai-nilai luhur di sekolah.
  4. Keterbukaan OSIS: Gagasan untuk menjadikan OSIS lebih transparan dan komunikatif dengan seluruh siswa.

Sesi kampanye juga diselingi dengan tanya jawab interaktif, di mana siswa dan panelis guru melontarkan pertanyaan-pertanyaan kritis terkait kesiapan paslon dalam menghadapi permasalahan dan tantangan di sekolah. Momen ini menjadi ajang penting bagi siswa untuk menilai kapasitas kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, dan integritas setiap kandidat.

Hari Kedua: Puncak Pesta Demokrasi (Selasa, 28 Oktober 2025)

Setelah mendengarkan dan mempertimbangkan janji-janji kampanye, pada hari Selasa, seluruh siswa kelas VII, VIII, dan IX berpartisipasi dalam pemungutan suara secara langsung. Proses ini diselenggarakan menyerupai Pemilihan Umum (Pemilu) sungguhan, lengkap dengan:

  • Tempat Pemungutan Suara (TPS): Dibangun dengan bilik-bilik suara rahasia.
  • Daftar Pemilih Tetap (DPT): Memastikan setiap siswa terdaftar dan hanya memiliki satu hak suara.
  • Tinta Penanda: Penggunaan tinta di jari sebagai bukti telah menggunakan hak pilih.

Seluruh rangkaian pemilihan ini bertujuan untuk mengajarkan siswa mengenai prosedur demokratis, pentingnya kerahasiaan suara, dan nilai-nilai kejujuran dan keadilan dalam sebuah kompetisi politik.

Setelah proses pencoblosan selesai, dilanjutkan dengan penghitungan suara yang dilakukan secara terbuka di hadapan saksi dari masing-masing paslon dan diawasi oleh panitia guru. Transparansi dalam proses ini merupakan inti dari pendidikan demokrasi, memastikan bahwa hasilnya adalah cerminan murni dari kehendak mayoritas siswa.

Terlepas dari siapa paslon yang terpilih, kegiatan ini telah berhasil membekali siswa SMP Negeri 1 Bantarsari dengan pengalaman tak ternilai dalam berorganisasi dan berdemokrasi, menyiapkan mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *